Minggu, 25 Desember 2011

1 Diantara 3


1 Diantara 3
            Hidup adalah pilihan, yang artinya di dalam hidup selalu ada sebuah pilihan. Dan menentukan sebuah pilihan itu pasti membutuhkan keyakinan yang sangat besar. Yang terkadang membuat otak kita pun berputar beribu-ribu kali. Intinya, kita harus benar-benar yakin sebelum menentukan pilihan.
            Saat gw dan teman-teman yang lain tengah bermain playstation dirumah gw, salah seorang teman gw terlihat sangat murung, atau biasa kita sebut Galau. Sebut saja dia “Bahri”. Seorang laki-laki tinggi yang bekerja di sebuah warnet.
            Ketika gw melihat seorang teman gw itu sedang mengalami galau tingkat tinggi, insting gw sebagai seorang konsultan amatir pun bereaksi dengan cepat. Hehe. Maka dari itu gw langsung mengajak bahri untuk mencurahkan semua isi hatinya. Walau awalnya bahri sempat mengabaikan tawaran gw  itu, akhirnya bahri pun mau bercerita. Dan semua teman-teman yang tengah bermain playstation pun duduk dengan rapih dan menyimak bersama-sama. Tapi tidak dengan abang gw yang sedang asik mimpi jorok dalam tidurnya. Haha.

            Beberapa bulan yang lalu, bahri terlihat sangat bahagia. Kenapa ? karna bahri sedang di kelilingi oleh 3 orang wanita yang semuanya bahri suka. Namun, seperti yang gw bilang tadi bahwa hidup adalah pilihan. Bahri pun saat itu dilema dalam menentukannya. Semua perfect di matanya, ketiga-tiganya memiliki kelebihan masing-masing yang membuat bahri jatuh cinta. Tapi dia harus tetap menentukannya, dan pada akhirnya bahri pun memilih seorang wanita yang bernama “Susan”.
            Gw dan teman-teman yang lain pun bertanya-tanya, kenapa akhirnya dia memilih wanita itu. Namun, karna kita tidak mau mengganggu cerita bahri yang sedang seru, kami pun duduk tenang menyimak curahan hatinya.
            Susan, wanita yang dia kenal lewat temannya yang bernama Nisa. Awal perkenalan mereka tidaklah seindah pertemuan seorang laki-laki dan wanita seperti yang ada di sinetron. Yang bertemu di sebuah taman yang indah lalu berkenalan. Bahri mengenal susan pertama kali di dunia maya, setelah sekian kali chating, saat itu bahri meminta nomer handponnya susan. Yang bertujuan agar perkenalan mereka semakin dekat dan saling mengenal satu sama lain. Susan pun memberikan nomernya, tapi itu bukanlah nomer handponnya yang asli. Dan saat bahri mengetahui kalau nomer itu palsu, bahri pun segera mengirim pesan lewat dunia maya dengan nada marah dan kesal. “Sok jual mahal banget lu jadi cewek !! gw paling kesel ye kalau gw minta nomer baik-baik, tapi malah di kasih nomer palsu !!”. kata-kata itulah yang menjadi awal pertengkaran mereka. Semenjak itu pula, mereka selalu saling mencaci-maki.
            Suatu waktu di saat bahri tengah tertidur di siang hari di warnetnya, bahri di bangunkan oleh temannya si Nisa. Sambil ngucek-ngucek mata, bahri di kagetkan oleh seorang wanita yang berdiri di samping nisa. Wanita itu adalah Susan. Setengah percaya atau tidak bahri terus mengucek matanya, dan terus bertanya-tanya “Apa bener dia itu susan?”. Wanita yang sangat cantik menurut insting laki-laki bahri. Karna bahri di selimuti rasa penasaran, bahri pun bertanya pada nisa. “Nis, itu bener yang namanya Susan?”, dengan nada rendah nisa menjawab, “iya bener, itu emang Susan, emang kenapa ?”. sambil tersenyum bahri menjawab, “Hehe.. Kaga, kok cakep banget ya Nis. hihi”. Akhirnya Nisa mengenalkan mereka secara langsung, mereka berdua pun saling bersalaman. Gak terasa, ternyata hampir 2 menit bahri memegang tangannya susan sambil air liurnya ngucur berantakan. Hehe. Bahri sangat shock saat itu, karna ternyata wanita yang dia maki-maki selama ini adalah wanita cantik yang ada di depannya saat ini. Namun mereka harus berpisah karna nisa dan susan ada keperluan lain. Tapi pertemuan itu bukanlah pertemuan yang terakhir untuk mereka.
            Karna di lain waktu, mereka di pertemukan kembali. Tapi sayang, mereka tidak di pertemukan di tempat yang indah. hanya di sebuah tukang jahit di dekat warnet bahri bekerja. Hehe.  Saat itulah bahri meminta nomer handponnya yang asli. Susan pun memberikannya dengan sedikit sebuah senyuman indah yang semakin membuat bahri berasa ada di sebuah kayangan. Haha (Lebay)
            Semenjak itulah hubungan mereka berubah 360 derajat. Yang tadinya seperti anjing dan kucing, kini berubah menjadi seperti Romeo and Juleha. Hehe. Suatu waktu di tengah mereka SMSan, bahri iseng-iseng ngajak susan nonton bioskop. Dengan nada rayuan bahri mencoba ngajak susan, “San, lu lagi sibuk gak ? kalo enggak, kita nonton bioskop yuk !!”, susan menjawab “Gak kok, Nonton ? emangnya lu mau ngajak gw nonton ?”. Dengan sedikit kebingungan bahri menjawab “Loh, emang knp ? kan gw yang ngajak, ya pasti mau lah.”. “emang mau nonton apa ?”, “gw lagi pengen nonton film PUPUS nih san, nonton itu aja yuk, mau gak ?”.  dengan singkat susan pun menjawab, “Yauda iya gw mau .!!”.
            Mendengar jawaban susan, bahri terlihat sangat senang dan loncat kegirangan di dalam kamarnya. Tanpa berlama-lama lagi, bahri pun segera rapi-rapi dan berangkat menjemput susan dengan motor metick yang ia miliki. Walaupun masih kredit yang penting Happy. Haha. Sekitar beberapa menit, akhirnya mereka sampai di sebuah mall di kawasan blokM. Tanpa mondar-mandir lagi, mereka langsung naik ke lantai paling atas, yaitu gedung bioskop. Saat itu sebenernya film “PUPUS” udah mulai, tapi bahri gak mau langsung nonton begitu aja. Bahri sengaja membeli tiket yang filmnya di puter 2 jam kemudian. Yang bertujuan agar bahri bisa ngobrol panjang Lebar x Tinggi - Luas Alas Segitiga. Haha. (kaya ujian matematika aja..)
            Di sela-sela mereka menunggu filmnya di mulai, mereka saling bercanda gurau. Ngobrolin kerjaan, hubungan, dan lain-lain. Saat mereka saling menghadap berlawanan, tanpa di sengaja di saat mereka saling membalikan badannya, bibir tipis susan mengenai bibir bahri. Entah dewi apa yang lewat saat itu, sehingga ketidak sengajaan itu terjadi. Yang jelas, sejak kejadian itu lah listrik-listrik cinta di antara mereka mengalir. Dan film pun segera dimulai, mereka segera masuk ke studio dengan wajah yang datar dan terlihat pucet. Persis seperti anak ayam mau di sunat. Hehe..
            Setelah film yang kurang lebih berdurasi 1 jam 45 menit itu selesai, mereka pun langsung pulang. Dan masih tetap terbayang-bayang kejadian ketidak sengajaan itu. Di Kamar, Lagi Makan, Nonton TV, lagi Boker pun mereka berdua masih terus di hantui kejadian itu. Hehe. Yang bahri bingungkan adalah semenjak acara nonton film itu, mereka berdua merasa kalau mereka itu udah jadian aja. Padahal bahri juga gak pernah nembak susan. So far, bahri jalanin aja semuanya. Toh ini juga baik buat dia, kapan lagi punya cewek secantik susan ?. kalaupun ada, paling dapet hadiah dari Ciki. Haha.
            Suatu waktu, bahri harus pergi ke jogja ninggalin susan karna ada sesuatu. Dan itu membuat mereka sempat loss contact selama beberapa hari selama bahri di jogja. Untuk menebus kesalahan, bahri membeli oleh-oleh untuk susan jikalau nanti udah sampai di Jakarta.
            Setelah beberapa jam perjalanan, akhirnya bahri pun sampai di Jakarta. Dan berniat untuk pergi kerumah susan membawa oleh-oleh yang dia bawa. Namun belum sempat dia mengambil napas setelah berniat untuk pergi kerumah susan, bahri mendapat kabar dari Nisa kalau Susan pulang kampung. Jantung bahri pun berhenti sejenak, begitu pun dengan aliran darah yang ikut berhenti. Seperti film Sirneton, Mata bahri melotot, kamera zoom in ke wajah, dan bahri berkata “APA ?? Pulang Kampung ?!!”, Backsound berbunyi. Jeng jeng jeeet….!!!. haha
            Hati dan Otak bahri segera Breafing, dan memikirkan “kok susan gak bilang ya sama gw ? kenapa ya ?”. saat Hati dan otak tengah Breafing, muncullah lampu bohlam yang menyala pertanda mendapatkan ide. “Gw harus segera nyusul susan,! gw harus tau keadaan susan.! Yaa !! gw harus pergi..!”
            Bahri segera berkemas, dan menyiapkan segala keperluannya. Termasuk oleh-oleh special yang dia bawa dari jogja. Begitu rapih, bahri segera melangkahkan kakinya keluar rumah. Tapi selangkah dari pintu, bahri berniat menelpon susan terlebih dulu, agar susan tau kalau bahri akan menyusulnya.
            Tuut… tuut… tuut.. , telpon pun di angkat. “Hallo susan”, ucap bahri dengan nada senang. “Hallo,, Siapa Nih !!”, terdengar suara laki-laki dari sebrang sana. “Lah, lu siapa ? gw bahri” tegas bahri. “Gw cowoknya Susan, udah deh mending lo gak usah hubungin-hubungin susan lagi. Dia udah punya cowok !!” tegas laki-laki di sebrang yang mengaku sebagai cowoknya susan. Telpon pun langsung mati.
            Shock berat !! itulah yang bahri rasakan saat itu, dia masih terdiam kaku dengan masih menggendong tas dan menenteng oleh-oleh. Hatinya masih terus bertanya-tanya, apa bener yang di bicarakan laki-laki itu?. Setelah tersadar, bahri pun mengurungkan niatnya untuk menyusul susan. Sejak kejadian itu pula bahri dan susan bener-bener Loss Contact. Mereka menjalani hidupnya masing-masing, tanpa tau keadaan satu sama lain. Hanya kekecewaan yang dapat bahri rasakan saat itu.
            Disinilah, bahri akhirnya menyesal telah memilih “1 Diantara 3”. Yang kebetulan 1 yang di pilih adalah kekecewaan yang sangat mendalam.
            Sudah tidak asing lagi bahwa “Penyesalan selalu datang belakangan”. Tapi yang perlu di pelajari adalah, sebelum kita memilih suatu pilihan terutama dalam menentukan pilihan pasangan. “Kita harus mengenal wanita itu luar dalam. Jangan pernah melihat wanita dari sisi kecantikannya saja. Karna di balik itu semua tersimpan sisi gelap yang dapat menyayat hati.”

1 Diantara 3
            Hidup adalah pilihan, yang artinya di dalam hidup selalu ada sebuah pilihan. Dan menentukan sebuah pilihan itu pasti membutuhkan keyakinan yang sangat besar. Yang terkadang membuat otak kita pun berputar beribu-ribu kali. Intinya, kita harus benar-benar yakin sebelum menentukan pilihan.
            Saat gw dan teman-teman yang lain tengah bermain playstation dirumah gw, salah seorang teman gw terlihat sangat murung, atau biasa kita sebut Galau. Sebut saja dia “Bahri”. Seorang laki-laki tinggi yang bekerja di sebuah warnet.
            Ketika gw melihat seorang teman gw itu sedang mengalami galau tingkat tinggi, insting gw sebagai seorang konsultan amatir pun bereaksi dengan cepat. Hehe. Maka dari itu gw langsung mengajak bahri untuk mencurahkan semua isi hatinya. Walau awalnya bahri sempat mengabaikan tawaran gw  itu, akhirnya bahri pun mau bercerita. Dan semua teman-teman yang tengah bermain playstation pun duduk dengan rapih dan menyimak bersama-sama. Tapi tidak dengan abang gw yang sedang asik mimpi jorok dalam tidurnya. Haha.
            Beberapa bulan yang lalu, bahri terlihat sangat bahagia. Kenapa ? karna bahri sedang di kelilingi oleh 3 orang wanita yang semuanya bahri suka. Namun, seperti yang gw bilang tadi bahwa hidup adalah pilihan. Bahri pun saat itu dilema dalam menentukannya. Semua perfect di matanya, ketiga-tiganya memiliki kelebihan masing-masing yang membuat bahri jatuh cinta. Tapi dia harus tetap menentukannya, dan pada akhirnya bahri pun memilih seorang wanita yang bernama “Susan”.
            Gw dan teman-teman yang lain pun bertanya-tanya, kenapa akhirnya dia memilih wanita itu. Namun, karna kita tidak mau mengganggu cerita bahri yang sedang seru, kami pun duduk tenang menyimak curahan hatinya.
            Susan, wanita yang dia kenal lewat temannya yang bernama Nisa. Awal perkenalan mereka tidaklah seindah pertemuan seorang laki-laki dan wanita seperti yang ada di sinetron. Yang bertemu di sebuah taman yang indah lalu berkenalan. Bahri mengenal susan pertama kali di dunia maya, setelah sekian kali chating, saat itu bahri meminta nomer handponnya susan. Yang bertujuan agar perkenalan mereka semakin dekat dan saling mengenal satu sama lain. Susan pun memberikan nomernya, tapi itu bukanlah nomer handponnya yang asli. Dan saat bahri mengetahui kalau nomer itu palsu, bahri pun segera mengirim pesan lewat dunia maya dengan nada marah dan kesal. “Sok jual mahal banget lu jadi cewek !! gw paling kesel ye kalau gw minta nomer baik-baik, tapi malah di kasih nomer palsu !!”. kata-kata itulah yang menjadi awal pertengkaran mereka. Semenjak itu pula, mereka selalu saling mencaci-maki.
            Suatu waktu di saat bahri tengah tertidur di siang hari di warnetnya, bahri di bangunkan oleh temannya si Nisa. Sambil ngucek-ngucek mata, bahri di kagetkan oleh seorang wanita yang berdiri di samping nisa. Wanita itu adalah Susan. Setengah percaya atau tidak bahri terus mengucek matanya, dan terus bertanya-tanya “Apa bener dia itu susan?”. Wanita yang sangat cantik menurut insting laki-laki bahri. Karna bahri di selimuti rasa penasaran, bahri pun bertanya pada nisa. “Nis, itu bener yang namanya Susan?”, dengan nada rendah nisa menjawab, “iya bener, itu emang Susan, emang kenapa ?”. sambil tersenyum bahri menjawab, “Hehe.. Kaga, kok cakep banget ya Nis. hihi”. Akhirnya Nisa mengenalkan mereka secara langsung, mereka berdua pun saling bersalaman. Gak terasa, ternyata hampir 2 menit bahri memegang tangannya susan sambil air liurnya ngucur berantakan. Hehe. Bahri sangat shock saat itu, karna ternyata wanita yang dia maki-maki selama ini adalah wanita cantik yang ada di depannya saat ini. Namun mereka harus berpisah karna nisa dan susan ada keperluan lain. Tapi pertemuan itu bukanlah pertemuan yang terakhir untuk mereka.
            Karna di lain waktu, mereka di pertemukan kembali. Tapi sayang, mereka tidak di pertemukan di tempat yang indah. hanya di sebuah tukang jahit di dekat warnet bahri bekerja. Hehe.  Saat itulah bahri meminta nomer handponnya yang asli. Susan pun memberikannya dengan sedikit sebuah senyuman indah yang semakin membuat bahri berasa ada di sebuah kayangan. Haha (Lebay)
            Semenjak itulah hubungan mereka berubah 360 derajat. Yang tadinya seperti anjing dan kucing, kini berubah menjadi seperti Romeo and Juleha. Hehe. Suatu waktu di tengah mereka SMSan, bahri iseng-iseng ngajak susan nonton bioskop. Dengan nada rayuan bahri mencoba ngajak susan, “San, lu lagi sibuk gak ? kalo enggak, kita nonton bioskop yuk !!”, susan menjawab “Gak kok, Nonton ? emangnya lu mau ngajak gw nonton ?”. Dengan sedikit kebingungan bahri menjawab “Loh, emang knp ? kan gw yang ngajak, ya pasti mau lah.”. “emang mau nonton apa ?”, “gw lagi pengen nonton film PUPUS nih san, nonton itu aja yuk, mau gak ?”.  dengan singkat susan pun menjawab, “Yauda iya gw mau .!!”.
            Mendengar jawaban susan, bahri terlihat sangat senang dan loncat kegirangan di dalam kamarnya. Tanpa berlama-lama lagi, bahri pun segera rapi-rapi dan berangkat menjemput susan dengan motor metick yang ia miliki. Walaupun masih kredit yang penting Happy. Haha. Sekitar beberapa menit, akhirnya mereka sampai di sebuah mall di kawasan blokM. Tanpa mondar-mandir lagi, mereka langsung naik ke lantai paling atas, yaitu gedung bioskop. Saat itu sebenernya film “PUPUS” udah mulai, tapi bahri gak mau langsung nonton begitu aja. Bahri sengaja membeli tiket yang filmnya di puter 2 jam kemudian. Yang bertujuan agar bahri bisa ngobrol panjang Lebar x Tinggi - Luas Alas Segitiga. Haha. (kaya ujian matematika aja..)
            Di sela-sela mereka menunggu filmnya di mulai, mereka saling bercanda gurau. Ngobrolin kerjaan, hubungan, dan lain-lain. Saat mereka saling menghadap berlawanan, tanpa di sengaja di saat mereka saling membalikan badannya, bibir tipis susan mengenai bibir bahri. Entah dewi apa yang lewat saat itu, sehingga ketidak sengajaan itu terjadi. Yang jelas, sejak kejadian itu lah listrik-listrik cinta di antara mereka mengalir. Dan film pun segera dimulai, mereka segera masuk ke studio dengan wajah yang datar dan terlihat pucet. Persis seperti anak ayam mau di sunat. Hehe..
            Setelah film yang kurang lebih berdurasi 1 jam 45 menit itu selesai, mereka pun langsung pulang. Dan masih tetap terbayang-bayang kejadian ketidak sengajaan itu. Di Kamar, Lagi Makan, Nonton TV, lagi Boker pun mereka berdua masih terus di hantui kejadian itu. Hehe. Yang bahri bingungkan adalah semenjak acara nonton film itu, mereka berdua merasa kalau mereka itu udah jadian aja. Padahal bahri juga gak pernah nembak susan. So far, bahri jalanin aja semuanya. Toh ini juga baik buat dia, kapan lagi punya cewek secantik susan ?. kalaupun ada, paling dapet hadiah dari Ciki. Haha.
            Suatu waktu, bahri harus pergi ke jogja ninggalin susan karna ada sesuatu. Dan itu membuat mereka sempat loss contact selama beberapa hari selama bahri di jogja. Untuk menebus kesalahan, bahri membeli oleh-oleh untuk susan jikalau nanti udah sampai di Jakarta.
            Setelah beberapa jam perjalanan, akhirnya bahri pun sampai di Jakarta. Dan berniat untuk pergi kerumah susan membawa oleh-oleh yang dia bawa. Namun belum sempat dia mengambil napas setelah berniat untuk pergi kerumah susan, bahri mendapat kabar dari Nisa kalau Susan pulang kampung. Jantung bahri pun berhenti sejenak, begitu pun dengan aliran darah yang ikut berhenti. Seperti film Sirneton, Mata bahri melotot, kamera zoom in ke wajah, dan bahri berkata “APA ?? Pulang Kampung ?!!”, Backsound berbunyi. Jeng jeng jeeet….!!!. haha
            Hati dan Otak bahri segera Breafing, dan memikirkan “kok susan gak bilang ya sama gw ? kenapa ya ?”. saat Hati dan otak tengah Breafing, muncullah lampu bohlam yang menyala pertanda mendapatkan ide. “Gw harus segera nyusul susan,! gw harus tau keadaan susan.! Yaa !! gw harus pergi..!”
            Bahri segera berkemas, dan menyiapkan segala keperluannya. Termasuk oleh-oleh special yang dia bawa dari jogja. Begitu rapih, bahri segera melangkahkan kakinya keluar rumah. Tapi selangkah dari pintu, bahri berniat menelpon susan terlebih dulu, agar susan tau kalau bahri akan menyusulnya.
            Tuut… tuut… tuut.. , telpon pun di angkat. “Hallo susan”, ucap bahri dengan nada senang. “Hallo,, Siapa Nih !!”, terdengar suara laki-laki dari sebrang sana. “Lah, lu siapa ? gw bahri” tegas bahri. “Gw cowoknya Susan, udah deh mending lo gak usah hubungin-hubungin susan lagi. Dia udah punya cowok !!” tegas laki-laki di sebrang yang mengaku sebagai cowoknya susan. Telpon pun langsung mati.
            Shock berat !! itulah yang bahri rasakan saat itu, dia masih terdiam kaku dengan masih menggendong tas dan menenteng oleh-oleh. Hatinya masih terus bertanya-tanya, apa bener yang di bicarakan laki-laki itu?. Setelah tersadar, bahri pun mengurungkan niatnya untuk menyusul susan. Sejak kejadian itu pula bahri dan susan bener-bener Loss Contact. Mereka menjalani hidupnya masing-masing, tanpa tau keadaan satu sama lain. Hanya kekecewaan yang dapat bahri rasakan saat itu.
            Disinilah, bahri akhirnya menyesal telah memilih “1 Diantara 3”. Yang kebetulan 1 yang di pilih adalah kekecewaan yang sangat mendalam.
            Sudah tidak asing lagi bahwa “Penyesalan selalu datang belakangan”. Tapi yang perlu di pelajari adalah, sebelum kita memilih suatu pilihan terutama dalam menentukan pilihan pasangan. “Kita harus mengenal wanita itu luar dalam. Jangan pernah melihat wanita dari sisi kecantikannya saja. Karna di balik itu semua tersimpan sisi gelap yang dapat menyayat hati.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar